BANYUWANGI, MediaSorotMata.com – Aksi menanami jalan dengan pohon pisang kembali dilakukan warga masyarakat Dusun Ringinagung dan Dusun Ringinmulyo desa/kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (23/11/2022).
Aksi yang dimulai pukul 07.00 secara serempak disepanjang jalan desa yang menghubungkan desa Pesanggaran dan desa Sumberagung tersebut buntut dari rasa ketidakpuasan masyarakat kedua Dusun tersebut dengan keadaan jalan yang rusak, ditambah dengan musim penghujan membuat jalan menjadi rusak parah.
Aksi tersebut dipicu dari datangnya 2 buah alat berat yang akan melakukan perbaikan jalan desa yang belum diaspal dan dibeton secara keseluruhan. Menurut warga masyarakat kedua Dusun itu, alat berat yang datang itu hanya akan melakukan perataan dan pemadatan jalan, sementara permintaan warga masyarakat adalah dilakukan pengerasan yaitu diaspal atau dibeton.
“Alat yang datang ini sepertinya hanya akan mengerjakan penyekrapan dan perataan, terus dipadatkan dengan compac seperti yang sudah sudah, kami tidak mau itu”, ucap misman, salah seorang warga masyarakat.
Misman juga menambahkan, bahwa sudah empat kali masyarakat kedua Dusun tersebut melakukan aksi serupa, tapi eksen dari pihak terkait tetap seperti itu. “Sudah empat kali kami melakukan aksi ini, tapi yang dikerjakan hanya akan seperti itu”, imbuhnya.
Lebih jauh, warga masyarakat dari kedua Dusun itu juga menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak begitu memperhatikan infrastruktur dikedua Dusun tersebut, yang katanya bahwa kedua Dusun tersebut menjadi kaki Gunung Tumpang Pitu tempat pertambangan emas. “Kami ini dikaki gunung tempat tambang emas, pijakannya yha didusun kami ini, tapi infrastruktur tetap seperti ini seperti tidak diperhatikan”, imbuhnya.
Salah seorang warga juga mengatakan, yang diinginkan warga masyarakat tidak aneh aneh dan tidak berlebihan, yaitu hanya meminta jalan dilakukan pengerasan, karena jalan tersebut merupakan urat nadi ekonomi masyarakat disitu. “Kami hanya minta jalan ini dilakukan pengerasan, entah itu diaspal ataupun dibeton, kami tidak minta aneh aneh karena jalan ini tempat keluarnya hasil bumi didaerah kami ini”, ucapnya.
Warga masyarakat yang lain juga menambahkan, jalan inii dilalui oleh banyak kendaraan dan juga para pekerja tambang, karena jalan ini merupakan akses singkat menuju area tambang dan wisata pulau merah, apalagi semenjak jalan poros yang menghubungkan desa Pesanggaran dan desa Sumberagung dilakukan pengecoran, jalan ini menjadi alternatif peralihan jalan.
“Jalan ini sudah menjadi jalan singkat untuk menuju ke tempat wisata pulau merah dan juga area tambang semenjak jalan utama dilakukan pengecoran, jadi tolong diperhatikan secara total”, ucapnya.
Ditanya, siapa yang mendatangkan kedua alat berat berjenis grider dan compact tersebut, warga serempak menjawab tidak tahu siapa yang mendatangkan.
Sementara itu, Kepala Desa Pesanggaran saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp oleh media ini menjawab masih sibuk karena ada musrenbang. (Nang)