SIDOARJO, MediaSorotMata.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kesehatan mengadakan kegiatan tambahan nutrisi bagi balita berupa MP-ASI lokal.
Kegiatan ini diprioritaskan bagi anak usia bawah dua tahun (Baduta) kurang gizi dari keluarga miskin, dengan tujuan untuk mengurangi angka stunting.
Namun kegiatan tersebut patut disesalkan, pasalnya dengan anggaran tahun 2022, tujuan dan niatan yang baik tidak diimbangi dengan tata kelola administrasi yang benar pula.
Hal tersebut menjadi sorotan oleh Gandrianto, Ketua LSM WALIDASA Sidoarjo.
Menurutnya, dari data yang dikumpulkan Gandrianto, tahun 2022 ada empat paket pengadaan pemberian tambahan nutrisi pada Dinas Kesehatan Sidoarjo senilai total kurang lebih 358 juta rupiah, ini berarti tiap paket senilai sekitar 89 juta rupiah,” terangnya,” Rabu (2/11/2022)
Lebih jauh Gandrianto menambahkan, ini diduga ada pemecahan paket pada kegiatan tersebut, karena dari empat paket pengadaan, ada tiga yang dilaksanakan oleh penyedia yang sama.
“Indikasi pemecahan paket saat dilihat dari lpse.sidoarjokab.go.id dan adanya penyedia yang sama, yaitu CV. AMIH SARI yang mengerjakan 3 paket pengadaan.
Meskipun kegiatan tersebut dibagi menjadi empat triwulan, itu hanya masalah waktu pendistribusian yang bisa dituangkan pada kontrak, baik itu kontrak lumpsum dan kontrak harga satuan, atau bahkan gabungan keduanya, jadi bisa ditenderkan,” kata Gandri.
Di tempat yang berbeda M. Soffa yang menjabat sebagai subkordinator kesehatan keluarga dan gizi sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan saat dikonfirmasi awak media “mengiyakan” dan menyampaikan, adanya pemecahan paket dengan pertimbangan penyebaran sasaran serta kelayakan makanan.
“Pertimbangan pertama karena berdasarkan sasaran yang ada tersebar di semua wilayah Sidoarjo, dan yang kedua karena bahan makanan yang diberikan adalah bahan makanan basah yang gampang rusak,” tuturnya.
Sebagai informasi, kegiatan tambahan nutrisi bagi balita dianggarkan untuk 150 baduta dan balita kurang gizi dari keluarga miskin di Sidoarjo, dan dirupakan dalam bentuk telur ayam, minyak goreng, gula pasir, kacang hijau, teri, abon ikan, santan dan penambahan khusus ekstrak kelor,” punkasnya. (Bud/Ori)