BOJONEGORO, MediaSorotMata.com – Kenaikan harga BBM yang pada awal bulan September 2022 sempat gagal, kemudian tanggal 3 September pukul 13.00 wib, sempat di warnai penolakan serta protes dari berbagai kalangan. Tak hanya di gedung DPR RI Pusat yang menolak dengan aksi walk out, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, juga menyatakan sikap yang sama. Jum’at (9/9/2022).
Sesuai agenda partai bertempat di kantor DPD PKS Bojonegoro, jalan Lisman No. 10, digelar konferensi pers, dan secara tegas menyampaikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM. Dihadiri, Ketua dan sekretaris DPD PKS beserta seluruh jajaran pengurus dan kader.
Pada kesempatan tersebut, Driarso, S.T mengatakan pada konferensi pers ini digelar sesuai dengan instruksi DPP dan DPW bahwa tanggal 5 hingga 10 September 2022 secara tegas PKS menolak kenaikan harga BBM. Hal itu, dianggap sangat melukai dan menambah penderitaan rakyat indonesia.
“Kami DPD PKS Bojonegoro, secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi, dan jangan bikin rakyat tambah sengsara,” tegasnya.
Sebagai partai politik, PKS turut merasakan segala hal terkait yang dialami masyarakat. Terlebih, saat ini masih masa pemulihan pasca pandemi Covid-19. “Tentunya kenaikan harga BBM bersubsidi ini benar-benar sangat berdampak bagi masyarakat,” jelas Driarso.
Driarso menambahkan, ada 4 (empat) poin yang dapat diambil kesimpulan dari penolakan ini harga BBM bersubsidi ini, dan akan berdampak terkait diantaranya, yakni jelas akan menurunkan daya beli masyarakat, kondisi ekonomi secara Nasional yang belum pulih, terjadinya inflasi, dan memiliki efek domino atau multiplayer efek.
Berikut rincian harga BBM yang diberlaku.
– Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter
– Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
– Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
“Melalui konferensi pers ini, semoga masyarakat mengetahui bahwa DPD PKS Bojonegoro, secara tegas telah menyampaikan pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Dan akan menggelar aksi damai turun ke jalan bersama seluruh pengurus, kader dan simpatisan pada Sabtu, 10/9/22, di bundaran Adipura,” pungkasnya. (Jal)