Ajakan Hidup Sehat Tanpa Narkoba, di Balik Foto Santri Pesantren RH, Begini Apresiasi Kepala BNNK Sidoarjo

, 7 Juni 2021 41 KALI DILIHAT

SIDOARJO, MediaSorotMata.com Senin, (07/06/2021). Siapa yang tidak pernah berpose di depan kamera, 99,99 % survey membuktikan, kebanyakan orang di dunia suka berpose di depan kamera.

Umumnya, ketika berfoto dalam acara formal, sebagian orang akan meminta untuk foto lagi dengan bergaya sesuka hati mereka, ada juga yang menciptakan gaya sendiri dan lain sebagainya.

Tapi beda untuk yang satu ini, sejumlah santri Pesantren Roudlotul Hasanah Desa Sumokali, Kecamatan Candi, nampak sedang berpose di sebuah taman terbuka, tepatnya di Taman Apkasi Porong, Sidoarjo.

Menariknya, para santri memilih tempat yang backgroundnya ada sebuah tulisan “Cerdas Tanpa Narkoba”. Setelah di amati dengan jelas, rupanya ada Misi pesan singkat dimaksudkan di balik pose foto santri pesantren RH tersebut.

Perlu diketahui, selain beberapa cabang ilmu agama, di pesantren ini ada beraneka ragam pelajaran ekstra yang kegiatannya sudah barang tentu dilaksanakan di ruang terbuka.

Salah satu contohnya, outbound sebagai pelatihan kemandirian dan kematangan mental. Selain itu, juga bertujuan untuk memperkenalkan kepada santri tentang ilmu pengetahuan lain, sehingga banyak pengalaman yang akan didapat santri sebagai bekal memasuki usia mereka ketika beranjak dewasa.

Ketua Diniyah Pesantren Roudlotul Hasanah, M Lazim Ibnu Masud mengatakan, selain dibekali pematangan dalam banyak cabang ilmu agama, santri harus menjadi generasi sehat, cerdas dan berprestasi tanpa narkoba, terlebih dalam menghadapi era jaman yang harus bergelut dengan dunia media sosial (Medsos). Karenanya, di sini santri punya peran penting.

“Kedepan santri akan punya peran penting di masyarakat, sehingga harus dibekali banyk pengetahuan, terlebih lagi tentang bahaya narkoba,” kata dia.

Lazim berharap, santri di Pesantren Roudlotul Hasanah bisa menjadi duta anti narkoba yang mampu mengajak masyarakat menjauhi barang haram tersebut. Yang pasti setelah mereka mendapat pengetahuan tentang narkoba dari sudut pandang hukum, agama dan kesehatan.

“Ke depan santri punya tugas mengajak dari yang tidak baik untuk ke arah yang baik, jadi pendakwah yang paham bahaya Narkoba, itu akan menambah value mereka,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BNNK Sidoarjo, AKBP. Drs. Toni Sugiyanto langsung mengapresiasi kegiatan yang tengah dilakukan para santri itu sembari mengangkat kedua jempol tangan. Dikatakannya, sosialisasi hidup sehat tanpa mengenal Narkoba memang harus diperkenalkan sejak dini.

Termasuk kepada santri. Sejauh ini, BNNK Sidoarjo terus menekan segala jenis Narkotika dan obat-obatan terlarang di dunia pendidikan di wilayah hukumnya.

Upaya itu terwujud dalam program Tilik Sekolah Dasar (SD) dan sudah masuk 450 SD, dilanjut Tilik Sekolah Menengah Pertama (SMP), bahkan sekarang program tersebut ditambahkan ke pendidikan di lingkungan pesantren, yakni Tilik Pesantren.

“Sudah ada 10 pesantren di Sidoarjo, kita berikan sosialisasi terkait narkoba,” tutur perwira menengah dengan dua melati emas di pundaknya itu.

Menurut Toni, meski di Sidoarjo penyalahgunaan narkoba masih kategori sedang, namun dampaknya tetap cukup memperihatikan. Bahkan, saat ini Narkoba mencoba menggerogoti kalangan remaja.

Untuk itu, walaupun hanya sekedar berpose di depan kamera, pihaknya tetap mengapresiasi apa yang sudah dilakukan para santri tersebut. “Artinya, apa yang telah kita sosialisasikan ke masyarakat sudah teredukasi dengan baik. Dan yang pasti, harapan BNNK Sidoarjo, Kota Delta harus bersih dari peredaran barang haram, seperti Narkoba,” harapnya.

Masih kata Toni, untuk menurunkan tinggkat jumlah pengguna, tidak sekedar mengamankan pengguna Narkoba. Namun, lebih diprioritaskan ke upaya pemutusan jaringan,” pungkasnya. (Nuri/Red)

Related posts

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *