Anjloknya Harga Bawang Merah, Tidak Membuat Para Petani Putus Asa

, 31 Agustus 2021 76 KALI DILIHAT

SIDOARJO, MediaSorotMata.com – Panen Bawang merah kali ini meski mengalami penurunan harga, petani tetap semangat. Salah satu Gapoktan bawang merah asal Desa Suwaluh, Kecamatan Balongbendo, kabupaten Sidoarjo.

Harga bawang merah mengalami penurunan juga tidak setabil, harga bawang basah yang baru di panen dan belum dijemur harga bisa mencapai 10 ribu atara 15 ribu perkilo,” katanya salah satu petani. “Dirinya masih bertahan menanam bawang merah, meskipun harga tidak normal.

Petani asli warga Desa Suwaluh, sebut Pak Giban berusia (65), dirinya menjelaskan, dulunya dirinya menanam padi, karena menanam padi selalu diserang hama tikus dan terus gagal saat panen, akhirnya ia beralih menanam bawang merah dari ajakan teman-temannya para petani,” cetusnya, Senin (30/8/2021).

Untuk itu, dari Dinas Pangan dan Pertanian kabupaten Sidoarjo, memberi dukungan secara khusus datang langsung ke kelompok tani yang ada di Desa Suwaluh Kec Balongbendo Kabupaten Sidoarjo, juga membantu bibit dan pupuk organik.

“Masalah atau kesulitannya adalah tanah dan hama keluhnya selama ini. Maka dari itu, mengenai hama kupu-kupu yang bertelur pada daun, dirinya berfikir membuat dari bekas botol diberi perekat, lem tikus.“Dengan adanya harga bawang turun, keuntungannya sendiri tidak dapat seperti yang diharapakan,” terang Giban.

Dian Andriani, STP penyuluh dari Kecamatan Balongbendo juga menambahkan, ini adalah tantangan bagi petani karena lahannya dari awal sudah agak berat. “Lahan pengolah perlu proses yang panjang agar bisa menjadi lahan yang siap untuk ditanami bawang merah.

“Untuk Tantangan para petani sendiri, yaitu  pengairan, perawatan lahan. Karena mereka bukan petani bawang handal, baru dua kali coba nanam bawang, dengan hasil yang cukup memuaskan,” tuturnya.

Saat ini harga bawang turun, dirinya berpesan hasil panen bisa disimpan terlebih dahulu oleh petani, dikeringkan di rumah, bahkan bisa disimpan sampai harga naik.

“Merawat bawang harus extra, jadi setiap hari harus ke sawah dengan melihat kondisi tanaman, sehingga tahu ada serangan hama atau tidak, perlu pengairan tambahan atau sudah cukup. Jadi intinya perlu perhatian setiap hari,” jelasnya Dian.

Perwakilan dari Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, sebut saja Pak Suharmanto, dari Kelompok Jabatan Fungsional dan didampingi Lilis Sujiatmi, menuturkan, dirinya berharap dapat memfasilitasi demplot supaya petani atau kelompok tani dapat beralih dengan salah satunya ketanaman bawang merah khususnya di sidoarjo.

 “Selain keuntungan yang diterima oleh petani itu lebih tinggi, salah satunya karena ada beberapa daerah yang endemik tikus, sehingga dialihkan ke petani bawang karena tikus tidak mau bawang,” cetusnya.

Pak Wasis mengatakan, mudah-mudahan dengan adanya petani bawang merah di Desa Suwaluh, para petani bisa sejahtera, mandiri bisa menggangkat perekonomian Desa Suwaluh kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo dan bisa meningkat,” harapannya.

Selaku Kasi Perekonomian mewakili bapak Camat, ia mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pangan dan Pertanian kabupaten Sidoarjo yang telah memberikan bantuan dan bimbingan secara teknis untuk menanam bawang merah ini.

“Mudah-mudahan bisa berkelanjutan tetap memberikan bimbingan secara teknis agar petani pemula ini untuk menanam bawang merah bisa jaya dan sukses,” pungkasnya. (Nuri)

 

Related posts

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *