MADIUN/SOROTMATA.COM – Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 pada, jumat (16/08/2024). Beragam cara dilakukan masyarakat dalam menyambut detik- detik Proklamasi tersebut, salah satunya adalah tradisi malam tirakatan.
Di Dusun Sidowayah RT.05 RW.02 Desa Candimulyo Kecamatan Dolopo memiliki cara yang unik. Malam tirakatan dibalut dengan kenduri nasi tumpeng. Ada dua tumpeng yang disajikan, yakni tumpengan berupa nasi putih dan nasi kuning lengkap dengan lauk pauk yang berbeda.
Masing-masing nasi tumpeng diberi hiasan bertuliskan HUT ke-79 RI. Sebelum disajikan, nasi tumpeng terlebih dahulu dikelilingi masyarakat untuk didoakan. Salah satu warga setempat, Suryanto (48) mengaku malam tirakatan menjadi tradisi secara turun temurun.
“Setiap malam menyambut 17-an (Hari Kemerdekaan) selalu ada tirakatan. Warga berkumpul, Dengan agenda acara sambutan yang dipimpin oleh Bapak RT Jamanudin,menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu berdoa yang dipimpin oleh bapak Kyai Sujono Kita ingin mendoakan para pahlawan dan mengenang jasa- jasanya, dilanjut dengan acara doorprize,langsung makan bersama Doa penutup dan pulang kerumah masing-masing,” ujarnya, Jumat (16/08/2024) malam.
Lanjut, makna dari kenduri nasi tumpeng itu sendiri menjadi bagian dari tradisi budaya Jawa. Nasi tumpeng yang berbentuk kerucut menggambarkan kehidupan sejahtera. Dengan begitu, mereka menginginkan di usia bangsa Indonesia yang ke-79 ini bisa lebih maju dan unggul.
“Selain diwarnai kenduri nasi tumpeng, masyarakat terdiri dari orang tua hingga anak- anak yang berkumpul di jalan juga membacakan teks Proklamasi dan menyanyikan lagu indonesia Raya Hal itu dilakukan guna menumbuhkan semangat akan pentingnya perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan.
Anak-anak perlu tahu seperti apa semangat perjuangan pahlawan. Sebelumnya kita sudah ada lomba karnival, sebetulnya lomba karnival itu bukan hanya untuk senang- senang tapi bagaimana gotong royong kita,” pungkasnya. (Han)