Desa Wisata Kelengkeng di Sidoarjo Bagikan 500 Bibit Gratis Untuk Warganya

, 9 Februari 2022 45 KALI DILIHAT

SIDOARJO, MediaSorotMata.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Simoketawang membuat program satu rumah satu pohon kelengkeng. Pagi tadi, 500 bibit pohon Kelengkeng dibagikan secara gratis oleh Pemdes Simoketawang ke warganya. Penyerahan bibit kelengkeng dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati H. Subandi SH di Rumah UMKM yang juga menjadi salah satu BUMDes Simoketawang, Rabu, (9/2/2022).

Program bagi-bagi bibit pohon Kelengkeng itu dilakukan agar Desa Simoketawang semakin dikenal luas sebagai satu-satunya desa penghasil Kelengkeng di Sidoarjo. Untuk pengembangan kebun kelengkeng dipercayakan kepada BUMDes wisata kampung Kelengkeng. Hasil dari pengembangan itu akan menjadi tambahan pemasukan Pendapatan Asli Desa (PAD) yang nantinya pendapatan itu sebagian besar akan dikembalikan lagi untuk pengembangan wisata.

Wabup H. Subandi mengapresiasi apa yang dilakukan Pemdes Simoketawang. Diharapkan ada kemandirian desa dengan BUMDes yang dimilikinya. Pasalnya BUMDes yang ada akan meningkatkan PAD desa. Selain itu juga akan membangkitkan perekonomian warga disaat pandemi Covid-19 dan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu dirinya meminta apa yang dilakukan Desa Simoketawang dapat dicontoh desa lainnya.

“Kita harapkan semua teman-teman kepala desa punya inovasi, terkait BUMDes, kita akan gerakkan seluruh BUMDes yang ada, ini penting bagi kemandirian desa,”ucapnya.

H. Subandi mengatakan Pemkab Sidoarjo akan selalu mensupport BUMDes disetiap desa. Salah satunya dengan memberikan dana BKK (Bantuan Keungan Khusus) kepada desa. Dengan dana tersebut diharapkan BUMDes yang ada akan semakin berkembang.

“Kita bisa memberikan BKK, bisa melalui BUMDes nya untuk peningkatan inovasi kepala desa seperti ini,”sampainya.

Kedepan Wabup H. Subandi berharap akan semakin banyak BUMDes bermunculan. Hal tersebut tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo.

Sementara itu Kepala Desa Simoketawang Moh. Zainudin Elyas menceritakan awal mula menanam kelengkeng untuk menambah penghasilan perangkat desa dan dirinya. Itu mulai dilakukan di tahun 2018. Pada awalnya menanam kelengkeng di Tanah Kas Desa/TKD menjadi bahan tertawaan. Namun itu tidak membuatnya patah semangat. Dan kini hasilnya berubah menjadi usaha yang dapat menambah PAD desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui wisata kampung kelengkeng. Pencanangan Desa Simoketawang sebagai wisata kampung kelengkeng akan terus dikuatkannya. Salah satunya dengan memberikan bibit kelengkeng ke warga untuk ditanam disetiap rumahnya.

“Program satu rumah satu pohon kelengkeng merupakan kelanjutan dari pencanangan wisata kampung kelengkeng, kami sudah menyiapkan 500 pohon, perumah akan kami berikan satu bibit. Tidak hanya kami berikan tetapi ada satu perjanjian jika tidak bisa merawat kami tidak akan berikan bibit karena pohon ini kami belanjakan dengan anggaran desa kami,”sampainya.

Dirinya juga mengakui kalau sempat bingung dengan perawatan pohon kelengkeng yang ditanamnya dilahan seluas 1,1 hektar tersebut. Namun dirinya bersyukur bertemu dengan petani buah kelengkeng asli orang Sidoarjo namun ilmunya sudah taraf nasional.

“Alhamdulilah kami bertemu dengan Mas Yulianto yang hari ini sudah menanam 1 hektar di wilayah Tulangan, beliaunya adalah adminnya kelengkeng nusantara yang orang Sidoarjo, tiga Minggu lalu mas Yulianto diundang Kapolres Timika untuk memberikan pembelajaran kepada petani Timika bagaimana menanam kelengkeng disana,”ujarnya.

Kedepan Moh. Zainudin berharap masyarakat desanya terus belajar bertani. Dirinya ingin desa yang dipimpinnya tetap menjadi desa agraris. Bukan menjadi desa industri atau pergudangan maupun perumahan.

“Biar Desa Simoketawang ini menjadi ruh desa agraris tetapi saya berharap masyarakat belajar bertani mulai hari ini,”ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut Wabup H. Subandi juga menyempatkan diri memanen perdana buah kelengkeng di wisata kampung kelengkeng Desa Simoketawang. Selain itu Wabup diminta juga meresmikan gapura wisata kampung kelengkeng. (Nuri)

Related posts

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *