PAMEKASAN, MediaSorotMata.com – Perhelatan akbar Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang ke-29 tingkat Jawa Timur pada Bulan November,akan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Dewan Pimpinan Daerah ( DPD ) Lumbung Informasi Rakyat ( LIRA ) Olies Datau ( OD) Kabupaten Pamekasan menyoroti Ajang tersebut,karena penggelarannya di tengah Pandemi Covid-19 yang belum juga usai, yang mana agenda tersebut akan banyak peserta dari luar daerah dengan jumlah ribuan orang.
Dalam kondisi pandemi Covid – 19 justru Pemkab Pamekasan secara resmi menunda pelaksanaan pemilihan kepala Desa (Pilkades) serentak dan pemilihan antar waktu (PAW) tahun 2021 dengan alasan melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19.
Ketua DPD LIRA ‘ OD Slamet Riyadi mengatakan, kalau ingin melindungi masyarakat dari Covid-19 setiap even besar yang akan digelar di kabupaten Pamekasan seharusnya ditunda atau dilaksanakan secara online.
“Kalau memang Pilkades serentak ditunda karena ingin menekan angka Covid-19, Seharusnya Bupati juga mengurungkan niatnya untuk mengadakan event MTQ secara tatap muka di kabupaten Pamekasan,” tutur Slamet ( sapaan akrabnya ).
Hal ini kalau dipaksakan maka akan menimbulkan keresahan, apalagi nantinya akan di hadiri oleh ribuan orang lintas kabupaten dan kota Se-Jawa Timur.
“Kalau hal ini akan tetap di gelar secara tatap muka, maka Acara MTQ tingkat Jawa Timur yang ke 29 ini akan menimbul stigma tidak baik dari masyarakat,” ungkapnya.
Slamet selaku Ketua DPD LIRA ‘ OD Kabupaten Pamekasa menambahkan, dirinya Bukan Menolak kegiatan MTQ nya, akan tetapi kebijakannya,karena tidak akan menutup kemungkinan kalau terus ditunda gejolak ditingkat desa akan lebih besar.
“Jadi kami berharap kepada pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Pemprov Jatim agar bisa mempertimbangkan pelaksanaan MTQ yang ke-29, yang jelasnya kegiatan MTQ yang akan dilaksanakan secara tatap muka, pasti akan menimbulkan kerumunan dan kemungkinan besar akan muncul klaster baru, jadi jangan korbankan masyarakat Pamekasan hanya demi ambisi dengan besar anggaran event sekitar 2 m lebih, demokrasi itu lebih penting,” pukasnya. (tr)