Minggu, 19 Jan 2025
News

Dua Hari di Guyur Hujan, Puluhan Hektar Sawah di Desa Bendotretek di Pastikan Gagal Panen

SIDOARJO/SOROTMATA.COM – Hujan deras mengguyur Kabupaten Sidoarjo beberapa hari lalu, menyisakan kesedihan para petani di dua Kecamatan, Kecamatan Tarik Kecamatan Prambon tepatnya di Desa Bendotretek, hujan selama dua hari berturut-turut menyebabkan puluhan hektar persawahan warga terendam banjir. Akibatnya, tanaman padi milik warga dipastikan gagal panen.

Sebut saja (R) pelaku petani menjelaskan, bahwa banjir yang merendam area persawahan, Dusun Doplangtretek, Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi selama hampir dua hari, sehingga sungai tidak mampu menampung debit air yang besar. Akibatnya. air menggenangi persawahan yang telah ditanami padi.

“Hujan deras selama dua hari, membuat sungai tidak sanggup menampung debit air yang tinggi. air masuk ke area persawahan warga, sehingga tanaman padi terendam banjir.

Tidak hanya itu, dampak banjir melanda persawahan warga tersebut juga mengakibatkan puluhan hektare sawah terendam dan terancam gagal panen akibat tanaman mati dan hanyut dibawa banjir.

“Tanaman padi saya baru berusia berapa hari saja, terendam banjir pasti rusak dan mati, karena belum ada tanda-tanda air surut,” jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan petani lain, bahwa gagal panen sudah di depan mata karena tanaman padi yang berusia 10 hari tidak hanya terendam, tetapi rusak berat dan hanyut saat banjir melanda kawasan ini.

“Kalau terendam lebih dari sepekan busuk dan mati, juga hanyut,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa akibat banjir tersebut, sekitar puluhan hingga ratusan hektar sawah warga terendam air dan dipastikan gagal panen. “Area persawahan warga Dusun Dolpangtretek yang terendam banjir saat ini jika ditaksir, luasnya mencapai puluhan hingga ratusan hektar yang sudah ditanami padi. Air belum juga surut selama dua hari terakhir, sehingga dapat dipastikan tanaman padi membusuk dan gagal panen,” jelasnya, Minggu (8/12/2024).

Selain itu, para petani juga meminta pemerintah melakukan normalisasi sungai untuk memperlancar aliran air hingga ke laut. “Kami berharap Pemkab Sidoarjo melakukan normalisasi sungai agar arus air sungai dapat mengalir lancar.

Ia menambahkan, sebaiknya ada koordinasi antar dinas agar aman investasinya dari gerusan banjir mengamankan kampung dari banjir juga mengamankan ekonomi petani penggarap sawah dari banjir agar petani tidak menanggung sendiri kerugiannya.
“Kami berharap Pemerintah Sidoarjo tidak fokus penangan banjir hanya di perkampungan saja , masyarakat petani pun butuh makan dan perhatian karena sumber dari penghidupan sehari- hari hanya jadi petani,” cetusnya.

“Peristiwa ini menggambarkan betapa pentingnya infrastruktur irigasi yang memadai untuk mencegah kerugian yang dialami petani akibat bencana banjir. Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil tindakan untuk mendukung kesejahteraan para petani yang terkena dampak.

Kalau sudah begini kami hanya bisa pasrah, banjir sudah dua hari membuat sebagian tanaman mati,” pungkasnya. (Gis)



Baca Juga