Jumat, 24 Jan 2025
News

Ini Kata Gus Juni Kuswanto Saat Ikuti Halal Bihalal Kepala Desa se- Jawa Timur dan Syukuran Lahirnya Undang-Undang No 03Tahun 2024

PASURUAN/MEDIASOROTMATA.COM – Berlangsung di Hotel Kel. Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Selasa (14/5/24), Halal Bihalal dan Temu Silaturahmi Paguyuban Kepala Desa (Kades) se Jawa Timur yang dibarengi dengan syukuran atas lahirnya Undang-Undang No. 03 Tahun 2024.

Acara yang cukup meriah ini juga dihadiri beberapa pejabat tinggi dari Jatim, Ketua PKD Jatim, Jurianto Bambang Siswantoro, S.E., H. Munawar, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jawa Timur, Ketua Dewan Pembina PKD Jawa Timur, Anwar Sadad, Dewan Pembina PKD Jawa Timur, H. Sukarwo dan TNI-POLRI.

Salah satu pemuda hebat, Juni Kuswanto penggagas Toko Satu Atap Nusantara menjelaskan, terkait toko satu atap yang launching hari ini, kita sudah jalankan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Trawas dan Kecamatan Pungging Mojokerto, mulai konsolidasi untuk segera bisa transaksi dan sudah ada tempat untuk menjalankan transaksi, yaitu sudah ada tokonya sambil jalan membenahi sistem- sistem untuk transaksinya supaya keselesaian semua,” kata Juni saat di konfirmasi awak media.

Lebih jauh dia mengkatakan, syarat untuk bergabung di toko satu atap tidak memberikan syarat yang sulit.
“Untuk desa tidak ada persiapan khusus yang penting mulai hari ini kita buat paileting projek dua titik yaitu bisa transaksi di toko tersebut sambil berjalan kita uji coba aplikasi mobilenya.

“Kita membuat toko satu atap itu satu kecamatan, itu satu toko. Jadi kedepan ketika jawa timur punya 666 kecamatan kita memiliki 666 toko. Bagaimana desa ini kedepan, satu mengurangi pengangguran yang ada di desa.

Kegiatan ini mengurangi program yang tidak penting dimasa yang akan datang dan untuk sinkronise antara program stunting yang dilaksanakan oleh presiden kita mulai hari ini harus siap. Oktober program stunting sudah jalan akan menjadi kesiapan yang luar biasa karena sarana dan prasarana tiap kecamatan sudah memadai untuk menampung mentransaksikan mendukung program makan siang gratis yang dilaksanakan presiden terpilih yaitu bapak prabowo,” katanya.

Kita membuat toko satu atap nusantara itu satu kecamatan satu. Kedepan bagaimana bumdes bisa saling beriringan dengan toko satu atap dan toko-toko dibawahnya bumdes itu akan hidup juga jadi tidak akan membunuh malah kita membuat bagaimana ekosistim yang dimana toko satu atap ini menjadi D1 kedepan bumdes menjadi D2 dan toko disetiap rt menjadi D3 dimana kebutuhan tiap rt nanti akan kita data perbulan, katakanlah minyak butuh berapa, beras butuh berapa atau sembilan bahan pokok seperti sayur, ikan kita kolaborasikan antar desa dan antar wilayah,” jelas Juni.

“Kalau data sudah lengkap otomatis suply change nya yaitu bagaimana kumulatif buying itu segera terjadi supaya masyarakat itu hasilnya dari toko satu atap nusantara ini menjadikan kestabilan harga.

Untuk itu kepala desa perangkat desa yang mau belanja, selain masyarakat umum bisa belanja di toko satu atap sesuai harga pasar yang berlaku,” pungkasnya. (Gis)



Baca Juga