SIDOARJO/MEDIASOROTMATA.COM – NO Viral No Justice, Cak Sholeh Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya kita harus mengerti dan sedikit memahami tentang hukum, yang bertempatan di kedai kopi Sewelas, Jalan Raya Godekan, Kajeksaan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (2/6/2024). Untuk lebih mengetahui tentang hukum guna untuk mengantisipasi jika ada masyarakat yang tersandung dengan hukum.
Cak Sholeh juga menyayangkan kepala daerah Sidoarjo tiga kali masuk penjara, ini pesannya harus jadi pelajaran masyarakat, dimana memilih pemimpin itu ojok ditontok bapak’e, memilih pemimpin itu jangan dilihat dari kopyahan, tapi yang dilihat itu adalah rekam jejaknya,” kata Cak Sholeh.
Lebih jauh dirinya mengkatakan, yang paling sering saya buat contoh itu Mahfud MD, jadi dosen apik, jadi DPR apik jadi ketua MPR apik, jadi ketua MK apik, jadi Menkopolhukam apik. “Karena memang sejarahnya dia orang baik, maka jadi apapun baik. “Tapi kalau si arek ingusan tiba-tiba dicalonkan yo jangan salahkan kalau ternyata dia gagal jangan salahkan kalau dia korup ya karna sejarahnya memang nggak ada mau jadi pemimpin,” cetusnya.
Lanjut dia, momentum pilkada 2024 ini harus menjadi perubahan. Sidoarjo ini bagi saya adalah pemerintah yang punya banyak masalah. “Masalahnya tidak hanya di tingkat bupati tapi juga di SKPD sampai jajaran kelurahan.
“Kita malu tanpa kita berbuat untuk memperbaiki kan tidak merubah keadaan. Malu boleh, tapi yang penting itu merubah keadaan ini. “Saya ber ikhtiar supaya mendapatkan rekom dari partai-partai monggo saya mau diadu dengan calon-calon yang lain,” jelasnya.
“Yang paling penting yok opo carane pilkada ini di isi calon-calon yang punya kredibilitas. Dan saya menantang bahwa 2024 ini rekam jejak harus dibuka seluas-luasnya agar masyarakat tidak tertipu lagi.
Saat ngopi bareng, Cak Soleh No viral no justice juga menyampaikan, yang hadir ini masyarakat umum yang lagi punya masalah. Mereka mau konsultasi mereka mau di advokasi,” jelasnya.
Cak Sholeh juga menyingung terkait PPDB, harapannya PPDB ini harus bersih. Jangan ada pungli ppdb jangan ada suap. Dan bagi masyarakat yang menghadapi dimintai duwit ada pungli ada suap anaknya yang seharusnya lolos tidak lolos silahkan menghubungi saya kita advokasi,” kata Cak Sholeh.
“Harapannya Sidoarjo harus bisa menjadi motor didalam pembangunan. Sidoarjo berdampingan dengan Surabaya tapi pembangunan kalah jauh. Dari sekian banyak Bupati tidak ada yang bisa diandalkan. “Contohnya wisata tidak ada. Bandara Internasional bukan di Surabaya tapi di Sidoarjo maka mestinya kita punya tempat wisata yang dekat dengan Bandara.
“Meskinya kita mampu bekerja sama dengan investor. Masalahnya itu tadi pemimpinnya tidak kredibel dan investornya tidak ada yang mau masuk,” pungkasnya. (Gis)