SIDOARJO/SOROTMATA.COM – Di salah satu tiang Balai Desa Becirongengor, Aminatun duduk. Matanya basah. Perempuan 59 tahun bersyukur mendapatkan bantuan lagi. Satu kantong plastik berisi 10 kilogram beras ada di sampingnya.
”Mpun ping 3 angsal bantuan ini. Alhamdulillah dibantu beras,” kata Aminatun dengan mata berkaca-kaca.
Sejak menjanda pada 1966 lalu, Aminatun berjuang hidup sendiri. Namun, sudah 3 tahun ini dirinya tidak bekerja. Berhenti dari pabrik plastik dan menganggur. Kakinya sakit dan agak susah untuk berjalan. Dia menunggu dijemput anak.
Kata Aminatun, beras 10 kg itu sangat berarti baginya. Dia sangat berharap bisa dapat terus bantuan pangan tersebut. Datanya tetap dimasukkan oleh kepala desa sebagai penerima beras.
”Mugo-mugo nggih didata angsal bantuan liyane,” ungkap Aminatun.
Keluhan dan harapan seperti itu kerap didengar Plt Bupati Sidoarjo, H. Subandi saat turun ke desa-desa untuk memantau penyaluran bantuan pangan beras. Warga sangat berharap pemerintah mau membantu masyarakat yang kurang mampu. Selasa (2/7/2024), H Subandi saat hadir ke Balai Desa Becirongengor, Kecamatan Wonoayu.
Di sana sudah ratusan warga menunggu. Begitu H Subandi datang, sapaan keras pun terdengar.
”Pak Bupati… Pak Bupati…..”
H Subandi pun menyapa warga dengan ramah. Di sampingnya terlihat Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Eny Rustianingsih. Tidak lama kemudian, H Subandi menyampaikan sambutan. Dia mendoakan semua warga yang hadir selalu sehat-sehat. Diberi kemudahan dan rezeki.
”Njenengan doakan nggih. Bantuan ini saget terus. Doakan juga Pak Bupati, Pak Lurah, Pak Kapolsek, dan lain-lainnya,” tutur H Subandi.
Di Becirongengor, ada 209 penerima bantuan pangan beras. Mereka dengan gembira menerima bantuan tersebut. H Subandi pun berharap bantuan beras ini akan berlangung sampai Desember 2024 mendatang.
”Bantuan ini diharapkan membantu masyarakat dalam aspek ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengontrol harga beras di pasaran,” ujar H. Subandi.
Dari Becirongengor, pembagian beras berlanjut ke Desa Sawocangkring. Di sana ada 253 penerima bantuan. Salah satunya, Bu Sri. Dia mengaku sangat bersyukur menerima beras 10 Kg. Uang belanja sehari-hari bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
”Rasanya beban lebih ringan. Semoga ada terus bantuannya,” ungkap Sri setelah menerima beras.
Antusiasme warga sangat tinggi saat antre menerima bantuan beras. Mereka menunggu giliran untuk dipanggil, dicatat, difoto, diberi beras untuk dibawa pulang.
Selain Becirogengor dan Sawocangkring, bantuan beras juga diberikan untuk warga Desa Wonokasian (372 penerima), Simoangin-angin (214 penerima), dan Wonokalang (154 KPM). Total ada 1.202 penerima bantuan beras di Kecamatan Wonoayu.
Dalam sambutannya, Plt Bupati H Subandi mengucapkan terima kasihnya kepada para kepala desa (Kades).
Perjuangan mereka sangat luar biasa untuk warga masing-masing. Tidak hanya perjuangan agar dapat bantuan beras. Setiap warganya ada kesulitan, Kades-Kades tidak sungkan menelepon bupati.
Kalau ada masalah air sawah, sekarang Kades langsung telepon bupati. Kalau ada masalah jalan, juga langsung telepon bupati. Begitu pula kalau ada warga yang sakit dan perlu bantuan ke rumah sakit.
Kades-Kades juga langsung telepon bupati. Telepon pejabat malah tidak berani. Mereka gampang telepon bupati.
”Niku mergo kulo niki memang koncone Pak Lurah. Asal e podho-podho lurah e,” ungkap Subandi yang mantan Kepala Desa Pabean, Kecamatan Sedati, itu. (Nuri)