Jumat, 4 Okt 2024
News

Polri Dan Menteri ATR/BPN Perkuat Sinergitas Pemberantasan Mafia Tanah

JAKARTA/SOROTMATA.COM – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bersama Polri memperkuat sinergitas dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait Tindak Pencegahan Kasus Pertanahan. PKS ini sebagai salah satu upaya Pemberantasan Mafia Tanah.

Kerja sama ini dilakukan selaras dengan penerbitan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Permen ATR/BPN) Nomor 15 Tahun 2024 tentang Pencegahan Kasus Pertanahan pada April 2024.

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, bahwa sengketa menjadi salah satu isu yang selalu menjadi Sorotan Publik, termasuk Konflik Pertanahan yang disebabkan atau dimotori oleh Oknum Mafia Tanah. Tak dipungkiri, banyak Masyarakat yang menjadi Korban Mafia Tanah.

“Belasan Tahun, bahkan Puluhan Tahun Kasus tidak selesai, karena memang sudah sangat Complicated dan ini perlu di urai secara Rigit dan tidak boleh ada Persepsi yang berbeda,” jelas Menteri ATR/BPN, Senin (5/8/2024).

Menteri ATR/BPN berharap, dengan adanya Perjanjian Kerja Sama ini akan semakin menguatkan sinergi, dengan Kolaborasi, dan semangat untuk Memberantas Mafia Tanah sampai ke Akar-akarnya, melalui Satgas Anti Mafia Tanah. Dengan begitu, apa yang menjadi atensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat terlaksana.

Ditambahkan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si tentang Sengketa Tanah menjadi masalah yang berlarut-larut, bahkan hingga kini telah mengganggu investasi. Padahal, di Indonesia terdapat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 yang dengan jelas menyebutkan, bahwa Bumi, Air, dan Kekayaan Alam dikuasai oleh Negara dan digunakan Sebesar-besarnya untuk Kemakmuran Rakyat.

“Tapi pada saat Negara mau Menggunakan Tanah saja berhadapan dengan Mafia Tanah. Oleh karena itu, tentunya kita sepakat, bahwa harus ada Kepastian terkait dengan Kepemilikan Tanah, sehingga ke depan Masyarakat yang selama ini selalu Dirugikan oleh Kelompok – Kelompok yang disebut dengan “Mafia Tanah” ini, kemudian bisa kita berikan Kepastian dan Hukum,” jelas Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

 

Tidak hanya itu, menurut Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si mengatakan, masalah Mafia Tanah ini juga telah mengganggu masuknya investasi di Indonesia. Bahkan, tidak jarang Investor yang masuk pada akhirnya terkendala dengan masalah.

“Karena itulah, hal ini menjadi PR bersama agar Indonesia Betul-betul bisa bersaing dalam hal Investasi,” ujar Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si.

Dibeberkan Kapolri, dalam Kasus Mafia Tanah tentunya ada Persekongkolan dan Permainan Hukum. Ia pun mendukung Kementerian ATR/BPN untuk melakukan Pemberantasan.

“Jadi kalau istilah saya, tambahannya dari Gebuk Mafia Tanah sampai Tuntas dan kita dukung,” ujar Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. (Ori)



Baca Juga