BOJONEGORO, MediaSorotMata.com – Calon pekerja migran dengan tujuan negara penempatan Polandia asal kecamatan Kedungadem kabupaten Bojonegoro Mengadu ke Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto, Rabu (20/4/2022).
Menurut keterangan ketua DPC SBMI Bojonegoro Hariyanto yang berdomisili di desa Sidomulyo kecamatan Kedungadem ini, dalam catatan kami sebanyak 16 orang yang telah mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat dari ulah seponsor dan lembaga pelatihan kerja, dalam hal ini akan menambah banyak lagi para pelapor, kata nya.
Seponsor adalah rekan sesama calon pekerja migran ( CPMI ) melakukan promosi beserta petugas lapangan menawarkan pekerjaan dengan tujuan negara Polandia dengan jenis pekerjaan yang berbeda beda ada yang konstruksi, pabrik dan perkebunan.
“Proses cepat,biaya murah ( potong gaji ), gaji tinggi, aman dan ilegal, kalimat sakti ini yang sering kali di lontarkan oleh seponsor dan agent ilegal”.
Pandemi covid 19 menyisakan permasalahan kompleks bagi CPMI dan anggota keluarganya, dengan harapan ingin memulai giatan ekonomi dan mendukung perekonomian keluarga mereka agar berjalan setabil, dengan tanpa di imbangi informasi job kerja luar negeri, mereka cukup menerima informasi/tawaran kerja ke negara Polandia.
Mereka hanya menerima informasi sepihak, yakni dari seponsor dan lembaga pelatihan kerja Sehingga mereka bergegas mendaftar ke seponsor untuk melakukan proses pembelajaran bahasa, pengurusan administrasi,medical cek up hingga sudah melakukan pasporan. Tanpa di pahami apakah prosesnya legal atau ilegal dan perusahaan apa yang memberangkatkan.
Dan lagi di bojonegoro tidak ada seponsor yang melakukan perekrutan di mana situasi dan kondisi penempatan PMI masih tertutup, akibat dampak Pandemi.
Jika kita sadari sebenarnya geliat masyarakat di bawah sedemikian gelisah, sedemikian berharap agar mereka kembali pulih dan setabil dalam pemenuhan kebutuhan keluarga. Kasihan mereka yang sudah menjual barang berharga, seperi ternak,motor dan bahkan mengadaikan lahan sawah pertanian satu-satunya. Yang mestinya bisa memberi hasil untuk kebutuhan keluarga, namun itupun tak sebanding pula hasil dan biaya produksinya.
Kami berharap kepada pemerintah kabupaten Bojonegoro atau dinas terkait, untuk mengedukasi dan deseminasi informasi pasar kerja luar negeri ini di sosialisasikan agar mudah di mengerti oleh pencari kerja atau CPMI, anggota keluarganya, serta perlunya memahami proses prosedural dalam bermigrasi atau bekerja keluar negeri, jangan menunggu korban semakin bertambah baru melakukan sesuatu, sebagian besar permasalahan pekerja migran ada di pra rekrutmen dan saat rekrutmen itu sendiri.(Jalal)