SIDOARJO/SOROTMATA.COM – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati mendorong komunitas pecinta hewan kesayangan (kucing, reptil, dan hewan puter pelung) di Kabupaten Sidoarjo berperan aktif menumbuhkan ekonomi kreatif . Dengan adanya komunitas ini diharapkan dapat menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sidoarjo.
Dari Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo, TPT Kabupaten Sidoarjo dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan. TPT Sidoarjo tahun 2021 sebesar 10,87 persen atau 130.979 orang, tahun 2022 menjadi 8,80 persen atau 118.059 orang, dan di tahun 2023 mencapai angka 8,05 persen atau 94.760 orang. TPT di Sidoarjo pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 0,75 poin atau 23.299 orang.
“Saya harap pameran dan lomba ini bukan hanya sekadar hobi semata, namun juga hiburan yang nantinya mendatangkan rejeki. Mulai dari pergerakan ekonomi dari mall (tempat event) hingga multiplayer effect ekonomi,” ucapnya saat sambutan Pameran dan Lomba Hewan Kesayangan dan Seminar Kesehatan Hewan di Transmart Sidoarjo pada Minggu (23/6/2024).
Fenny juga menambahkan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara periodik dan diwajibkan penyelenggara kegiatan harus menampilkan kesenian khas Kabupaten Sidoarjo seperti tarian banjar kemuning.
“Kami sudah menyosialisasikan kepada seluruh perhotelan serta event organizer agar tiap kegiatan selalu melibatkan pecinta seni budaya,” tegasnya.
Selain lomba hewan kesayangan, acara ini juga menghadirkan seminar kesehatan hewan yang diisi oleh para pakar dan praktisi di bidang veteriner (dokter hewan) sebanyak 75 orang. Seminar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para pemilik hewan peliharaan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan kesejahteraan hewan kesayangan mereka.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo, Eni Rustianingsih, menyebut seminar kesehatan hewan ini juga sebagai bentuk kerjasama antara pemerintah dan dokter hewan yang ada di Kabupaten Sidoarjo agar mendata kesehatan hewan peliharaan.
“Hewan peliharaan ini belum ada data yang kongkrit sehingga butuh peran dokter hewan yang sudah praktik agar mengirimkan data kepada kami, karena selama ini yang terdata hanya hewan ternak (sapi, kambing). Seminar ini juga salah satunya untuk mencegah penyakit zoonosis pada hewan,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu anggota Indonesian Cat Association (ICA) Cabang Sidoarjo, Wendhy Hidayat berharap kegiatan seperti ini dilakukan secara besar yaitu menggandeng seluruh komunitas seluruh hewan kesayangan menjadi pets expo.
“Nantinya saya harap ada pets expo yang diselenggarakan dalam lingkup lebih besar. Selama ini bentuk dukungan pemerintah sudah sangat baik yaitu dengan pemberian subsidi vitamin bagi kesehatan hewan kesayangan,” ungkap pemilik kucing abysinian.
Dalam even tersebut juga menggelar stan pameran produk-produk hewan peliharaan mulai dari makanan, aksesoris, hingga layanan kesehatan hewan peliharaan.
Acara Pameran Lomba Hewan Kesayangan dan Seminar Kesehatan Hewan ini diharapkan dapat menjadi agenda rutin yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan angka pengangguran di Sidoarjo dapat terus ditekan, dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. (Nuri)