NASIONAL/SOROTMATA.COM – Dua kapal perang milik TNI Angkatan Laut yakni KRI Makassar-590 dari Satuan Kapal Amfibi Koarmada II, dan KRI RE Martadinata-331 dari Satuan Kapal Eskorta Koarmada II, dibawah pimpinan Dansatgasla Kolonel Laut (P) Cokorda G. P. Pemayun, telah memasuki tahap Latihan Gabungan Operasi Amfibi dalam rangka Latihan Bersama (Latma) Keris Woomera 2024. Pada tahap ini, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defense Force (ADF) melaksanakan pendaratan gabungan amfibi di Pantai Banongan Situbondo, Rabu (13/11/2024).
Latihan gabungan ini disaksikan langsung oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah selaku Direktur Latihan, didampingi Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo. Latihan gabungan Keris Woomera 2024 ini merupakan latihan militer bilateral terbesar antara TNI dan Angkatan Bersenjata Australia yang melibatkan sekitar 3.000 personel.
Adapun beberapa alutsista yang terlibat dalam Latihan Gabungan Operasi Amfibi ini yakni helikopter serbu MI-17, Heli Apache dan tank Leopard milik TNI AD. Kemudian KRI Makassar-590, KRI RE Martadinata-331, Heli Phanter dan LCU milik TNI AL, serta dua pesawat tempur F-16 milik TNI AU. Sedangkan Alutsisa milik ADF yang dilibatkan antara lain Heli Eurocopter, Heli Sikorsky SH-60 serta tank M1A1 Abrams milik Angkatan Darat Australia, juga melibatkan dua kapal perang Angkatan Laut Australia yakni HMAS Adelaide dan HMAS Stuart.
Selain latihan gabungan Operasi Amfibi, akan dilaksanakan pula latihan puncak lainnya seperti latihan Operasi Gabungan Evakuasi Warga Sipil atau Non-combatant Evacuation Operations (NEO) dan Latihan Penembakan Munisi Tajam Terintegrasi atau Combined Joint Live Fire Exercise (CALFEX).
Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo menyampaikan bahwa latihan gabungan ini merupakan bentuk implementasi profesionalisme TNI dalam meningkatkan kemampuan tempur dan kolaborasi operasional dengan mitra internasional. Ia berharap kegiatan ini menjadi sarana pertukaran pengalaman dan teknik antara kedua negara, sehingga semakin meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan Angkatan Laut Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan. (Giso)