BANYUWANGI, MediaSorotMata.com – Konsumen SPBU diwilayah Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, konsumen ramai-ramai melakukan protes kepihak SPBU karena kendaraan mereka rusak diduga setelah mengisi BBM jenis pertalite di SPBU setempat pada Rabu malam, (31/8/2022).
Awalnya mereka melakukan pengisian BBM seperti biasanya di kebanyakan SPBU yang ada. Namun setelah diisi, satu persatu kendaraan mereka mulai bermasalah dan macet. Ada yang macet saat diperjalanan, ada yang macet didepan SPBU, bahkan ada juga yang langsung tidak bisa hidup ditempat pengisian dan harus didorong.
Petugas SPBU yang berjaga tidak menyadari hal itu dan tetap melakukan pengisian ke kendaraan yang antri, sampai pada akhirnya salah satu pemilik motor merasa janggal dengan motornya, soalnya sebelum ngisi BBM, mesin motornya hidup normal, namun setelah diisi malah ngginjal dan kemudian mati tidak bisa di starter lagi. “baru diisi dan jalan 10 meter mesin mbrebet (Ngginjal) trus mati, dan gak bisa di starter lagi,” ucap HALIM salah satu pembeli BBM jenis pertalite
Lebih jauh HALIM menceritakan, kemacetan motornya tersebut, dirinya menduga busi yang bermasalah, namun ketika di periksa masih bagus dan percikan stroomnya masih bagus, kemudian dibuka selang bahan bakar dari tangki ke karburator, dari situlah akhirnya ditemukan BBMnya bercampur dengan air,” punkasnya.
Di tempat berbeda, Sunarto menambahkan, BBM jenis pertalite yang baru diisikan tadi diduga bercampur air karena motornya adalah motor yang terawat. “Motor ini normal dan sangat terawat, tidak mungkin ada air dalam tangki, dugaan pertalitenya campur air di SPBU ini,” tambah Sunarto.
Hal ini terjadi juga pada dua buah mobil Toyota avanza AE 1582 EQ dan Daihatsu Sigra P 1455 WR yang saat ini berada di bengkel Tanjung Jaya Kesilir karena macet ditengah perjalanan setelah diisi BBM jenis pertalite di SPBU dan harus di towing ke bengkel.
Pemilik kedua kendaraan tersebut Iham dan Lilih mengatakan akan meminta ganti rugi terkait kejadian tersebut.
“Kami akan meminta ganti rugi ke pihak SPBU untuk seluruh kerugian yang kami tanggung, ” Ungkap Ilham. Sementara itu, Lilih juga menambahkan, kalau untuk kerugian selain kerugian material, banyak sekali.
“Saya sampai tidak jadi bertemu kolega untuk urusan bisnis, akhirnya hitungan bisnis saya gagal, “imbuh Lilih.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan dari pihak manajemen SPBU dengan nomer 54 684 31 bagaimana hal tersebut bisa terjadi.
Dalam protes yang berlangsung tadi malam, pihak Polsek Pesanggaran juga nampak berjaga dilokasi untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan sekaligus mendata kendaraan yang mengalami kerusakan setelah mengisi BBM di SPBU tersebut.
Dari pantauan dilapangan hari ini, SPBU tersebut masih tetap beroperasi, namun untuk pompa pertalite diberi garis pita kuning. juga sudah terlihat petugas kepolisian dari Polsek Pesanggaran.
Dari pihak kepolisian Sektor Pesanggaran sendiri, saat dikonfirmasi sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi saksi.
“Masih kita periksa semuanya, secepatnya akan kita buka ke masyarakat hasilnya, ungkap kanit reskrim Polsek Pesanggaran. (Jok/Nang)