Sabtu, 15 Mar 2025
Peristiwa

Masyarakat Kembali Menggelar Aksi Demo Menolak Ekploitasi Gunung Salakan Yang Berlokasi di Desa Sumberagung

BANYUWANGI, MediaSorotMata.com – Kelompok Masyarakat Tolak Tambang yang terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Ratusan warga kembali melakukan aksi demonstrasi di pintu masuk menuju area Gunung Salakan sebelah timur, yang tepatnya lebih kurang 200 meter dari pintu masuk wisata pulau merah pada Sabtu, 27 Agustus 2022.

Aksi yang diikuti oleh ratusan masyarakat tolak tambang itu berjalan tertib dan kondusif, meski ada sedikit bersitegang dengan aparat kepolisian yang mengawal aksi tersebut, namun masih terkendali dengan baik.

Menurut salah seorang demonstran, aksi itu dimulai dengan desas desus perekrutan karyawan dan akan didatangkannya alat berat akhir bulan ini untuk memulai aktivitas pertambangan di wilayah Gunung Salakan. ” Ada kabar, perusahaan sudah merekrut karyawan lebih kurang 300 orang untuk dikerjakan di salakan. “Dan juga yang membuat kami spontan bergerak, kalau akhir bulan ini mau didatangkan alat untuk mengeruk salakan,” ucap salah seorang pendemo.

Sementara itu dari pihak Perusahaan saat ditemui di lokasi demonstrasi, terkesan irit bicara. ” Iya, nanti akan dijelaskan prosedural soal salakan,” kata salah seorang perwakilan perusahaan.

Dari kepolisian sendiri, akhirnya menggeaer pasukan dari lokasi demo menuju polsek Pesanggaran setelah berunding dengan para pendemo dengan jaminan demonstrasi berjalan dengan baik.

Kabag Ops Polresta Banyuwangi menyampaikan kepada para pendemo, aspirasi masyarakat pasti ditampung dan ditindaklanjuti pihak terkait demi kebaikan bersama.

“Aspirasi yang baik, saya yakin pasti akan ditindaklanjuti. Saya dan anggota hanya sebagai pihak keamanan yang menjaga aspirasi saudara saudara semua, agar jangan sampai ada bentrok antara masyarakat yang pro tambang dan yang tolak tambang,” ungkap Kompol Agung Setya Budi SH.

Selain itu, Kabag Ops juga menambahkan jika sampai ada bentrokan, akan merugikan diri sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya. Selain itu, Kabag Ops Polresta Banyuwangi tersebut juga menyampaikan bahwa demonstrasi adalah wujud dari Demokrasi, untuk itu Kabag Ops berharap aspirasi disampaikan dengan cara yang baik.

“Mari sama sama kita gunakan pikiran yang jernih, yang dingin dan bertanggungjawab agar aspirasi ini bisa menjadi kebaikan bersama,” tutur Kompol Agung.

Selain dari kelompok masyarakat tolak tambang yang melakukan aksi, nampak hadir juga anggota LIRA DPD Banyuwangi, Drs. Nuryanto..Saat ditemui, Pak Nuryanto memberikan saran, agar perusahaan yang sudah berjalan lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat sekitar, yaitu memberdayakan masyarakat sekitar untuk ikut andil dalam kegiatan pertambangan itu, “jangan dimonopoli oleh tenaga kerja luar daerah lah..masyarakat sini juga pandai pandai,” ucap Drs. Nuryanto.

Perlu diketahui, kegiatan tambang PT BSI yang sudah berjalan, memang banyak diisi oleh tenaga kerja dari luar kabupaten Banyuwang maupun dari luar pulau Jawa.

“Sudahi nepotisme disini, agar tidak semakin bergejolak masyarakat sekitar,” Tambah Pensiunan Dishub tersebut.

Gunung Salakan sendiri ekplorasi setelah Gunung Tumpang Pitu yang berada di wilayah kawasan Perhutani Banyuwangi Selatan dilakukan penambangan.

“Memang, dampak awal berlangsungnya pertambangan adalah pro dan kontra dari masyarakat serta perubahan lingkungan hidup, namun tidak bisa dipungkiri juga, disisi lain ekonomi masyarakat sekitar menjadi lebih baik bahkan bisa dibilang luar biasa dibandingkan dengan daerah lainnya di Kabupaten Banyuwangi,” ungkap Drs. Nuryanto.

Anggota LIRA tersebut juga menambahkan, agar pihak terkait mendengar keluh kesah masyarakat terdampak pada umumnya.

“Semoga dengan aspirasi masyarakat yang kali kesekian ini bisa membuat semua pihak terkait lebih fokus dalam melihat kesenjangan di wilayah selatan yang kaya akan Sumber daya mineralnya ini,” pungkas anggota LIRA tersebut. (Jok/Nang)



Baca Juga