SIDOARJO/MEDIASOROTMATA.COM – Langkah yang diambil oleh Gerakan Arek Sidoarjo (LSM GAS) ini menunjukkan peran aktif masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan proyek pemerintah dan memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam penggunaan anggaran publik.
Beberapa anggota LSM GAS Sidoarjo mendatangi DPRD Komisi C untuk menanyakan tindak lanjut surat yang telah mereka kirim, pada tanggal (12/2/2025) surat dikirim ke Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo yang membidangi Pembangunan dan Lingkungan Hidup, surat tersebut diterima langsung pihak receptionis. Dalam isi surat tersebut tak lain untuk permohonan hearing soal Taman Tara yang terletak di Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Kami merasa kecewa karena surat audiensi kami tidak ditanggapi oleh Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo.
“Jika Komisi C DPRD tidak terbuka terhadap kritik atau masukan dari masyarakat, bisa jadi mereka sengaja mengabaikan surat tersebut,” kata Heru di ruang receptionis DPRD. “Kami menyuarakan kekecewaan melalui media agar mendapatkan perhatian publik.
Kita sudah sampaikan surat permohonan audiensi namun hingga saat ini belum ada balasan dari pihak Legislatif daerah ini,” kata. Perwakilan LSM GAS Sidoarjo, Heru kepada Wartawan, Jum’at (28/2/2025).
Dirinya menyampaikan permohonan audiensi ini untuk mendengar secara langsung pernyataan wakil rakyat mengenai Taman Tara yang terletak di Pagerwojo, Kecamatan Buduran. “Jangan sampai ada dusta diantara kita,” kata Heru.
Menurut Heru, sebaliknya pihak Legislatif menjawab atau membalas surat permohonan audiensi itu karena tidak sulit dan mudah dilakukan.
“Kita datang bersama rekan – rekan ke Komisi C DPRD Sidoarjo ini hanya mencoba untuk kerjasama dalam membantu daerah Sidoarjo ini yang lebih baik,” pungkas Heru.
Semtara itu Wakil ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, H. Anang Siswandoko, S.T ditemui MediaSorotMata.com di depan ruang Komisi C dirinya mengatakan, saya belum tahu, ini baru di kasih. Monggo kalau ikut sidak banjir di Candi,” kata H. Nanang.
Disinggung terkait surat audiensi LSM GAS, H. Nanang menyampaikan, kita pelajari dulu baru dijadwal, urutannya terakhir, ada 1 sampai 12 urutan surat yang masuk,” singkat H. Anang. (dor/tim)