Besuk Kobo’an Jembatan Eksotik Di Lumajang Destinasi Ekstrim

21 Mei 2023 21 KALI DILIHAT

LUMAJANG//MediaSorotMata.com – Jembatan baru sebagai jalur utama dari Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang menjadi pemandangan Eksotik tetapi Ekstrim.

Jika dari arah Malang menuju Lumajang setelah melewati Kecamatan Lebak Roto, Desa Oro-oro Ombo menuju Lemajang sebelumnya tentu melewati Jembatan Besuk Kobo’an Gladak Perak, Kampung Kajang.

Dahulu pengguna jalan sering menyebut Jembatan Gladak Perak, setelah letusan Gunung Semeru pada Tahun 2021 silam ada dua jembatan yang terkena erupsi akibat ledakan Gunung Semeru, Jembatan Lama yang telah diperbaharui dengan Jembatan Besar di sebelahnya yang lebih besar dan layak. Tetapi keduanya sama-sama patah dan ambruk.

Pemerintah telah membangun jembatan darurat yang diprioritaskan bagi penguna jalan yang melintas dengan kendaraan bermotor.

Sambil menunggu pembangunan jembatan baru yang lebih besar agar kendaraan roda 4 atau lebih bisa melintas dan setelah selesai di buka pertengahan bulan April 2023 kemarin.

Kini Masyarakat sudah bisa melewati Jembatan baru yang diberi nama Jembatan Besuk Kobo’an dan salah satu jembatan terbaru di Kabupaten Lumajang.

Setiap pengguna jalan yang melintas sering menjadikan jembatan Besuk Kobo’an sebagai tempat pemberhentian untuk sekedar melihat, melepas lela Sambil minum kopi atau jajanan di warung atau orang yang berjualan di kedua sisi jembatan tersenut. Sambil melihat sungai di bawah jembatan sambil menikmati sejuknya udara pegunungan.

Meskipun telah dipasang rambu peringatan Dilarang Berhenti Sepanjang Jembatan dan Rambu Dilarang Stop, namun tetap saja pengguna jalan berhenti untuk menikmati pemandangan di bawah dan disekitar jembatan dengan mengabaikan rambu larangan tersebut.

Pemandangan indah nan eksotik menjadikan para pengguna jalan yang sedang menikmati pemandangan tidak menyadari adanya situasi yang bahaya yang bisa menimbulkan insiden berbahaya.

Pagar pembatas di kedua sisi jembatan sangat berpotensi mengakibatkan kecelakaan dan jatuh ke bawah jembatan, hal ini sangat mungkin terjadi karena kedua sisi jembatan tidak dilengkapi atau dipasang kawat Teralis kawat screen yang kokoh.

Sering terlihat juga para pengunjung melihat, duduk-duduk atau berjalan – jalan di atas jembatan sambil membawa anak-anak bahkan balita. Tanpa menyadari beberapa kemungkinan bahaya yang terjadi, misalnya terjatuh ke samping jembatan.

Diharapkan hal ini dapat menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Lumajang agar mengkaji ulang tingkat Bahaya yang bisa mengancam keselamatan Masyarakat yang melintas dan berhenti menikmati pemandangan sebelum terjadi hal yang tidak diharapkan. (Asko/Nang)

Related posts

Komentar