Rapat Koordinasi dan Hearing Atas Keterlambatan Pembayaran Projek JTB

11 Mei 2022 10 KALI DILIHAT

BOJONEGORO, MediaSorotMata.com – Menjelang akhir kontrak projek jambaran tiung biru ( JTB ) menyisakan beberapa masalah, dalam hal ini dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Bojonegoro memanggil pimpinan PT PEPC dan PT Rekind untuk di mintai keterangan, Rabu (11/5/2022).

Bertempat di gedung Dewan Rapat koordinasi dan hearing yang di pimpin oleh Sahudi wakil ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Bojonegoro ini berlangsung lancar, tampak hadir mendampingi pimpinan dewan Sigit kushariyanto, Dony Bayu Setyawan, Sally Atyasasmi, Didik Poernomo, Lasuri, dan beberapa pimpinan Pepc dan Rekind serta rekanan kontraktor lokal dalam rapat tersebut.

Dalam kesempatan pembuka Sahudi mengatakan berterima kasih kepada Pepc dan rekind sebagai pemegang projek di wilayah jambaran tiung biru (JTB) yang bersedia hadir dalam undangannya hari ini dengan agenda penjelasan permasalahan yang ada di lapangan, sehingga muncul aduan dari kontraktor lokal terkait pembayaran macet.

Di lanjutkan Sally anggota komisi B terkait ada beberapa tunggakan invoice dari tahun 2020 yang belum terbayarkan, DPRD Sangat mendukung dengan projek nasional yang di kelola perusahaan plat merah ini sehingga kami minta kepada PT rekind bisa secepatnya memberikan solusi bukan janji.

General manager PT PEPC Ruby S. Mengatakan kami akan berusaha berkoordinasi dengan PT Rekind terkait kasus pembayaran terhadap beberapa vendor yang telah bekerja sama dengan projek JTB ini sehingga kedatangan kami disambut baik kita kembali pun akan tetap terlihat baik.

Zaenal selaku manager PT Rekind menjelaskan beberapa permasalahan yang ada akan di selesaikan selambat lambat nya pada bulan Juli tahun 2022, dan berkaitan dengan invoice 2020 yang di sampaikan Bu Sally Monggo di selesaikan di kantor setelah rapat selesai, dengan menyampaikan nama dan data yang ada, terang Zaenal.

Hariono selaku pihak vendor makanan dan minuman merasa kecewa atas rapat hari ini, selaku orang lokal tidak dapat memberikan kritik dan masukan sehingga kekecewaan ini hanya bisa di sampaikan kepada wartawan yang ada di lokasi setelah rapat ini selesai. (Jalal)

Related posts

Komentar