Diskusi Dan Negosiasi Buntu, Warga Kahyangan Desa Kesilir Melarang Mobilitas Truk Tambang PT BSI Melintas Di Jalan Depan Rumah Mereka

2 Oktober 2022 23 KALI DILIHAT

BANYUWANGI, MediaSorotMata.com – Diskusi dan negosiasi antara warga masyarakat kahyangan Desa Kesilir dengan pihak perwakilan PT BSI yang berlangsung di Kantor Kepala Desa Kesilir pada Sabtu (1/10/2022) sekitar jam 14.00 sampai jam 16.00 sebagai lanjutan dari dua kali pertemuan sebelumnya yang diadakan dirumah salah satu warga Kahyangan masih menemui kebuntuan.

Buntut dari kebuntuan itu, warga masyarakat Kahyangan Desa Kesilir meminta Mobilitas Truk logistik PT BSI untuk tidak melewati jalan disepanjang depan rumah mereka, dan meminta untuk lewat jalan semula yang saat ini rusak cukup parah.

Sebelumnya, pihak warga masyarakat Kahyangan desa Kesilir diarahkan untuk membuat Pokmas seperti di desa desa yang ada di Kecamatan Siliragung maupun di Kecamatan Pesanggaran untuk meredam protes dan aksi penghadangan oleh salah seorang dari pihak PT BSI yang tidak mau disebut namanya.

Akhirnya warga masyarakat Kahyangan Desa Kesilir menyetujuinya dan membentuk Pokmas Tanjung Maju yang sudah diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Desa Kesilir. Setelah Pokmas terbentuk, disusunlah proposal pengajuan bantuan budidaya kambing seperti Pokmas Pokmas lain yang sudah dicairkan ke pihak PT BSI.

Karena lama tak juga ada tanggapan, Pihak warga masyarakat Kahyangan Desa Kesilir berencana melakukan penghadangan ke konvoi truk PT BSI pada Rabu (21/09/2022) jam 21.30 kemarin, namun urung dilakukan karena pihak management PT BSI datang dan menemui pengurus juga anggota Pokmas Tanjung Majudi rumah salah satu anggota

Pertemuan masih belum menemukan hasil, hingga pada Kamis (29/09/2022) sekitar jam 15.30 pihak manajemen PT BSI kembali menemui pengurus Pokmas Tanjung Maju dirumah ketua Pokmas. Dari pertemuan itu, ternyata tidak juga membuahkan kesepakatan. Dan akhirnya, pengurus Pokmas Tanjung Maju meminta pihak manajemen PT BSI untuk datang ke Kantor Desa Kesilir guna mediasi yang dijembatani pihak desa.

Akhirnya pihak manajemen PT BSI bersedia datang menemui pengurus Pokmas Tanjung Maju di kantor desa Kesilir. Manajemen PT BSI yang diwakili oleh Bagian HUMAS dan Bagian EA berusaha memberikan masukan dan penjelasan terkait regulasi, namun tidak bisa diterima oleh Pengurus maupun Anggota Pokmas Tanjung Maju, dikarenakan untuk nominal bantuan terlalu sedikit, dan bantuan itu merupakan bantuan dari PT BSI untuk desa.

Namun untuk meredam kemauan warga masyarakat Kahyangan, oleh pihak desa dana itu rencananya dibagi menjadi 4 bagian. Untuk desa, untuk Pokmas Tanjung Maju, untuk Pokmas Silirsari dan Untuk Pokmas Cemplon. Jika dibagi 4, dan dinominalkan, maka tiap Pokmas mendapat bantuan sekitar 20 jutaan.

Baik pengurus dan anggota Pokmas yang hadir, menolaknya.

Menurut Ketua Pokmas Tanjung Maju, Kariyono, bantuan sekecil itu tidak sebanding dengan kesengsaraan warga masyarakat Kahyangan yang tiap malamnya harus terbangun karena suara bising mesin dari konvoi truk truk PT yang lewat. “Tidak sebanding dengan apa yang warga rasakan, mulai bayi menangis, kaca rumah bergetar, suara mesin yang keras banget”, ungkap Kariyono.

Kariyono juga menambahkan, bantuan yang disebut kepala desa itu kan uang bantuan untuk desa, bukan untuk Pokmas. ” Lha itu kan bantuan untuk desa, bukan untuk Pokmas, jadi gak pas peruntukannya”, tambah Kariyono.

Sementara menurut penjelasan dari pihak manajemen PT BSI sendiri, semua mengacu pada regulasi yang ada, untuk ring 1 dan ring 2 aturannya berbeda. Untuk Ring 2 dalam aturan terbaru memang begitu aturannya, yaitu dana Pokmas dicairkan lewat desa

Penjelasan dari pihak manajemen PT BSI tersebut tidak memuaskan warga masyarakat kahyangan. Salah seorang pengurus Pokmas menyebut ada juga Pokmas yang dicairkan kalau tidak salah pada bulan maret kemarin . “Ada saya dengar Pokmas yang dicairkan bulan Maret kemarin”, timpalnya.

Salah satu warga yang sudah kesal karena berkali-kali diskusi dan negosiasi yang tidak mendapatkan jalan keluar, “Permintaan kami cukup jelas yha pak, tidak usah diulur ulur lagi dengan bahasa yang kami tidak memahaminya”, ucap salah seorang warga.

Diskusi dan negosiasi yang alot tetap tidak membuahkan hasil, hingga pada akhirnya pihak Pokmas Tanjung Maju menyampaikan, jika tidak ada kesepakatan lebih baik Konvoi Truk kembali kejalur semula, tidak boleh lewat dijalan depan rumah warga masyarakat Kahyangan mulai hari ini.

“Permintaan kami cukup jelas, kami nggak mengemis ke pihak PT, kalau memang permintaan kami tidak diindahkan, lebih baik truk truk mobilitas tambang jangan lewat depan rumah kami, silahkan pakai jalur yang lama,”, tutup salah seorang warga. (Nang)

Related posts

Komentar