JIWA YANG KEMBALI

23 Mei 2021 2 KALI DILIHAT

MediaSorotMata.com – Novelett. By Remmo. AK.Ketika acara Ludruk belum lagi menyelesaikan lakonnnya, saat adegan Sarip jagoan dari Tambak oso masih harus mencari Paidi yang berkomplot dengan Kompeni
belum lagi tergelar.

Mendadak suasana pertunjukan di desa itu tiba-tiba semburat tak karuan. Orang-orang berlarian panik, suara teriakan bersahutan susul menyusul, Awas lumpur..! Banjir Lumpur..lumpur mulai memasuki kampung! Segera Mengunsi cepat!

Dalam sekejap pemandangan berubah dratis, masa yang lagi asyik menonton tanggapan ludruk di desa itu awalnya bingung dan bertanya-tanya ada apa, namun sejenak
kemudian mulai berhamburan dan bubar berlarian bergegas ke rumah.

Seakan berlomba mereka segera mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah, mengemasi lalu kemudian memanggul keluar, kemana saja tak tentu arah, ketempat yang di rasa aman.

Mereka tak lagi mempedulikan Sarip, karena awak gruop kesenian Ludruk itupun tak kalah paniknya.

Hiruk pikuk gaduh, teriakan bersenyawa dengan dengan jerit tangis anak-anak dan wanita.

Bencana itu, lumpur dengan bau gas yang sangat menyengat, seperti monsters ganas meluber dan menerjang apa saja yang di laluinya, pertama persawahan desa, lalu merayap ke pemukiman terus dan terus, akhirnya tidak sampai satu malam, semua di desa itu rumah, tempat Ibadah, gedung Sekolah, pemakaman desa, jalanan, semua yang ada di desa itu tenggelam oleh lumpur yang berbau gas.

Desa yang sebelumnya aman sejahtera, dengan hasil panen sawah-sawahnya yang cukup baik, desa yang warganya selalu merayakan hajatan dengan nanggap pertunjukan, tidak ada yang mengira sama sekali kalau kini benar-benar musnah oleh lumpur.

Lumpur yang terus bergerak, merayap, meninggi dan meluber seakan mengamuk membencana. (Bersambung)

Related posts

Komentar